Beberapa waktu lalu, diatas lift
saya mendengar pembicaraan dua orang karyawan yang sedang membahas
tentang rencana pembangunan Monorel di kota Makassar. Mereka adalah
karyawan PT. Bumi Karsa, anak perusahaan Kalla Group yang bersedia
menjadi investor pembangunan Monorel di kota Makassar. Kebetulan kantor
saya berhadapan dengan kantor PT. Bumi Karsa.
Bukan orang Bugis Makassar kalau tidak berani mengambil resiko, dan buka
Jusuf Kalla kalau tidak punya ide yang brillian. Ide pembangunan
Monorel muncul ketika JK yang melintas di atas udara kota Makassar
dengan pesawat pribadinya menyaksikan kemacetan yang panjang di
sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan. Naluri JK muncul ingin meniru mode
transportasi di kota modern di dunia. Tidak peduli bahwa proyek sejenis
gagal total di Jakarta, ide pembangunan tersebut disetujui oleh
walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin makanya saya bilang bukan
orang Bugis Makassar kalau tidak berani mengambil resiko.
Belakangan Gubenur Syahrul Yasin Limpo ingin mensinkronkannya dengan
program transportasi Maminasata (Maros-Makassar-Sunggumninasa-Takalar).
Rencananya proyek besar ini akan melintas di atas empat kota
Maros-Makassar-Sunggumninasa-Takalar sejauh 40 km. MOU sudah di teken
tahun 2011 lalu antara pemerintah daerah dengan investor dalam hal ini
Kalla Group. Lalu berapa anggaran yang disiapkan membangun mega proyek
ini, Kalla Group yang jadi investornya siap menggelontorkan dananya 4
trilyun rupiah.
Demi proyek ini pak Solihin Jusuf Kalla telah melakukan survey ke China
dan memastikan bahwa Kalla Group mampu membangun proyek mega ini.
Kesedian Kalla Group membiayai proyek ini bisa jadi tidak lepas dari
“andil” perusahaan milik Kalla Group, PT Hadji Kalla sebagai distributor
Mobil Toyota di Indonesia Timur termasuk Makassar. Tingginya penjualan
mobil Toyota berdampak pula makin sempitnya jalan raya di kota Makassar,
tapi JK lihai dan tanggap merespon perkembangan.
Melalui anak perusahaannya, JK yakin proyek ini bisa jalan. PT Bumi
Karsa punya pengalaman dengan pembuatan jalan, lalu PT Bumi Sarana Beton
ahli dala pemasangan beton, terakhir PT Bukaka ahli dalam proyek besar
dan mampu membuat gerbong Monorel, tinggal bagaimana ketiga perusahaa
Kalla Group bisa bersinergi.
Saya masih ingat ketika pembangunan Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin yang megah, JK ngotot dan bertekad tidak menggunakan tenaga
asing dalam pembangunan bandara tersebut.Nada sinis dan tidak percaya
bermunculan, tapi JK tetap JK yang percaya dengan kemampuan bangsanya.
Padahal hampir semua bandara di Indonesia menggunakan tenaga asing,
pilihan JK ternyata tepat. Anak negeri ternyata mampu membangun bandara
yang besar dan megah.
Jika tidak ada aral melintang, rencana pembangunan Monorel dimulai tahun
2012 dan diperkirakan akan rampung pada tahun 2014 nanti. Yang pasti
tekad JK dan Kalla Group sudah bulat 100% pembanguan dan gerbong Monorel
adalah produksi dalam negeri. Jika terwujud kota Makassar menjadi kota
pertama di Indonesia yang punya Monorel, semoga mimpi Makassar meretas
Monorel bisa terwujud.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar