24 Apr 2012

Teleportasi Antara Sains, Spritual, dan Santet



Peradaban manusia berkembang sejalan perkembangan sains dan teknologi. Karena itu peradaban manusia berhutang budi pada sains dan teknologi. Kehadiran sains dan teknologi mampu menjawab banyak misteri masa lalu dan imajinasi masa depan. Salah satu misteri dan imajinasi masa depan yang mulai diungkap adalah teleportasi.

Teleportasi merupakan perpindahan objek atau partikel dasar dari satu tempat ke tempat yang lain segera tanpa bergerak dalam ruang. Ada juga ahli menambahkan bahwa teleportasi mencakup perpindahan objek ke suatu waktu baik masa lalu maupun masa depan.

Menurut Wikipedia kata teleportasi diciptakan pada tahun 1931 oleh penulis Amerika Charles Fort untuk menggambarkan penghilangan aneh dan penampilan dari anomali, yang ia menyarankan agar dapat menggabungkan, Ia menggabungkan dengan Yunani pada awalan tele - (berarti jauh) dan bahasa latin verba portare (yang berarti membawa). formal menggunakan pertama Fort kata itu dalam bab kedua dari buku 1931, Lo!.

Fenomena teleportasi telah menyita banyak perhatian dari para pakar peneliti terutama dari ahli fisika kuantum. Menurut Richard Feyman dan Ivan Geiver  (keduanya merupakan pemenang nobel Fisika) bahwa teleportasi-perpindahan fisik seseorang yang menembus ruang pembatas-adalah rasional. Sebuah eksperimen sukses terjadi di China Pada tahun 2010, ilmuwan di China berhasil melakukan teleportasi kuantum antara dua foton yang berjarak 16 kilometer, antara Badaling di Beijing dan Huailai di Provinsi Hebei. 

Dalam kitab suci ada dikisahkan tentang berpindahnya tahta Ratu Bulqis di Yaman ke Istana Raja Sulaiman di Jerussalem, jarak antara negeri Yaman dan Palestina adalah berjarak ribuan kilometer. Tahta Ratu Bulqis berpindah hanya dalam hitungan detik dan yang memindahkan adalah seorang manusia bukan dari golongan jin.

Kisah agung ini tercatat manis dalam surah Semut ayat 38-42. Isyarat ilmiah diatas memberikan tantangan kepada manusia modern bahwa manusia mampu mentransfer objek dari satu tempat ke satu tempat lain yang jauh dalam beberapa saat saja.

Di lain tempat di ceritakan tentang kecepatan malaikat yang terbuat dari cahaya yang mampu naik ke langit dan turun ke bumi hanya dalam satu hari, sedangkan dalam perhitungan manusia kadarnya sampai 1000 tahun. Menurut  Dr. Mansour Hassab El Naby, seorang ahli fisika dari Mesir setelah melalu perhitungan yang rumit didapatkan fakta bahwa kecepatan cahaya 299792.5 Km/detik sebuah angka yang mendekati perhitungan US National Beureau standard (299792.45) dan The British national physical laboratory (299792.4590).

Dengan kecepatan cahaya yang hampir 300 ribu Km/detik ini sebuah materi/objek benda akan dengan mudah dipindahkan. Ini merupakan tantangan sains bagi manusia untuk melakukannya.
Saya belum tahu apakah peristiwa Isra Miraj dan kisah Ashabul kahfi bisa dianggap bagian dari teleportasi atau kedua peristiwa ini merupakan isyarat ilmiah tentang teleportasi.

Dasarnya bahwa kitab suci sendiri memberi jalan untuk menjawab beritanya melalui penelitian ilmiah. Agama tidak hadir untuk menghukum sains tapi membuka jalan bagi sains demi kemajuan umat manusia.
Konsep tentang teleportasi pernah menjadi bagian dalam scene serial televise Star Trek. Kisah tentang teleportasi yang paling popular adalah kisah Gil Perez seorang perwira Spanyol yang bertugas di Filipina. Pada suatu hari di tahun 1593 Gil Perez yang sedang bertugas di Filipina secara tak terduga tiba-tiba muncul di Meksiko yang jaraknya ribuan kilometer dengan pakaian pengawal lengkap. Fenomena Gil Prez ini dianggap mitos oleh sebagian besar ahli Fisika.

Konon dikisahkan pada suatu hari Umar yang sedang duduk di Madinah secara tak terduga berteriak “Sarayyah lari ke atas bukit” ketika melihat pasukan Sarayyah yang sedang terkepung di Syam.
Di kalangan santri atau cerita rakyat mitos tentang teleportasi sudah dianggap biasa. Kisah tentang guru atau wali yang bisa berpindah tempat dalam tempo yang singkat. Yang paling banyak adalah kasus santet dengan mengirim sesuatu benda masuk kedalam tubuh orang tersebut. Santet boleh jadi merupakan bagian teleportasi yang paling lumrah dilakukan. Dalam kasus santet para fisikawan sulit menerimanya karena dianggap irrasional. Jika benar santet merupakan bagian teleportasi maka teleportasi sesungguhnya mudah dan dapat dilakukan, tinggal bagaimana kekuatan sains bisa membuktikannya.

Benda-benda seperti televisi, telepon atau fax merupakan contoh paling sederhana teleportasi.Persoalan teleportasi tinggal menunggu waktunya untuk dipecahkan. Kemajuan teknologi mempermudah misteri dan sains spiritual terungkap. Dan selayaknya bagi kita untuk menghormati dan kagum pada kebesaran pencipta mahakarya yang bernama teleportasi.

Salam

Tidak ada komentar: