Anomali cuaca sejak Desember 2010 sampai Januari 2011 ini menyebabkan
bencana alam yang serius di beberapa belahan dunia. Dunia mengenalnya
sebagai gejala La Nina. La Nina tidak selembut namanya, La Nina berasal
dari bahasa latin, La Nina berarti “gadis cilik”. La Nina merupakan
suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur
equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik,
periodenya pun tidak tetap.
La Nina pertama kali masyur di telinga kita sekitar tahun 1999 dan 2000,
setahun setelah gelaja La Nino datang membawa malapetakanya berupa
kekeringan yang panjang. Masa-masa La Nino merupakan masa yang paling
sulit dalam 2 dekade ini. Selepas La Nino muncullah badai La Nina dengan
banjirnya, hampir semua daerah di Indonesia di terjang banjir.
Di
beberapa daerah terjadi gagal panen dan perubahan dari La Nino ke La
Nina ini telah membuat siklus pertanian kita menjadi kacau. Busung lapar
terjadi di banyak tempat. Pemerintah kita waktu itu belum siap
menghadapi dua bencana dalam waktu yang singkat.
Alam yang dikenal sebagai sahabat sejati manusia sejak ribuan tahun yang
lalu seperti menyimpan dendamnya. Seakan ingin membalas dendamnya
kepada sahabat sejati yang telah berkhianat bernama Manusia, alam ingin
memberikan pelajaran kepada kita untuk lebih menghargai alam dan
lingkungannya.
Ketika Australia kena efek La Nina |
Negeri Ratu (Queensland)
Queensland merupakan salah satu negara bagian di Australia, terletak di
sebelah timur. Nama Queensland diberikan untuk mengenang nama ratu
Victoria dari Inggris. Australia pernah kali di datangi bangsa Eropa
sejak abad 18, awalnya benua yang iklimnya berbeda jauh dengan iklim
Eropa hanya dijadikan penampungan tawanan. Namun “perkembangbiakan”
manusia lah yang mengubah benua ini menjadi hunian bangsa Eropa
kemudian.
Jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa, pelaut dari Bangsa Makassar sudah
terlebih dahulu menginjakkan kakinya di negeri Kangguru ini. Interaksi
pelaut Makassar dengan suku asli aborigin melahirkan banyak akulturasi
budaya di antara keduanya, baik bahasa maupun perkawinan. Kedatangan
orang-orang Makassar di negeri ini diantaranya untuk mencari taripang
dan ikan di sekitar laut Timor.
Brisbane merupakan kota terbesar di Queensland atau kota ke-3 terbesar
setelah Sidney dan Melbourne. Queensland dikenal sebagai tempat
peristrahatan terbaik di Australia.
Mungkin karena keelokannnya itu yang mengundang si manis La Nina untuk
mampir di negeri ratu Victoria ini. Badai La Nina membuat banjir bandang
terburuk sepanjang 3,5 abad sejarah bangsa Eropa di benua kangguru ini.
Dari tayangan televisi kita menyaksikan bagaimana kota-kota di
Queensland terendam banjir yang sangat parah. Di perkirakan ada ratusan
jiwa yang tewas maupun hilang dengan kerugian materil ratusan milyar
dollar. Sebelumnya tiada yang menduga negeri yang tenang seperti
Queensland bisa di hantam banjir terburuk ini.
La Nina di negeri Samba
Dalam pekan ini bukan hanya Australia yang di sibukkan keadaan darurat
bencana alam tapi juga nun jauh di samudera Atlantik sana, negeri samba
Brasil juga terkena dampak La Nina.
Brasil merupakan kiblat sepakbola dunia, di anugerahi pantai-pantai yang
cantik dan dikenal dengan parade tahunan Rio de Jenairo ini. Saat
parade ini tarian samba sering kali di tampilkan untuk memikat
pengunjung dari seantero bumi. Tarian yang berakar dari budaya Afrika
ini seakan menghipnotis penontonya terutama kaum Adam. Keindahan tarian
samba selalu di samakan dengan keindahan sepakbola Brasil yang natural.
Mungkin karena penasaran sama keindahan tarian Samba yang mendunia, si
elok La Nina mampir. Kedahsyatan La Nina di Brasil lebih dahsyat dari
Australia, sampai tadi pagi beritanya sudah ada sekitar 500 orang tewas
di berbagai kota. Kota Rio De Janeiro yang merupakan kota ke-2 terbesar
di Brasil tidak luput dari bencana longsor.
Di kota Teresopolis banjir
bahkan sampai setinggi rumah, mereka membandingkan dengan tsunami dan
gempa yang melanda Chile, negeri tetangga di sebelah barat.
Curah hujan yang super besar ini tidak hanya mengakibatkan banjir tapi
juga longsor di daerah perbukitan khususnya di kota Rio de Janeiro. Kota
yang dipersiapkan sebagai ajang Piala Dunia 2014 dan olimpiade 2016
menjadi lumpuh. Transportasi rusak beberapa ruas jalan tidak dapat di
lalui.
Manusia dan alam
Setiap ada peristiwa besar tentu ada hikmah yang bisa di jadikan
pelajaran. Mari kembali merevisi ulang arti persahabatan alam dan
Manusia ini. Entah La Nina atau La Nino merupakan tanda-tanda dari
ramalan saintis tentang efek pemanasan global (global warming).
Sebagai makhluk yang berintelegesi tinggi seharusnya kita lebih arif
dalam memperlakukan alam beserta isinya. Hutan-hutan kita sudah banyak
yang ditebang baik untuk industralisasi maupun atas nama pembangunan,
padahal hutan tersebut merupakan penolong di saat badai maut La Nina
datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar