23 Des 2016

Om Telolet OM!

Sejumlah Anak-anak menunggu bus melintas sambil berteriak Om Telolet Om (Foto:https://cdn.tmpo.co)
Dari kampung di pantura Jepara menembus hingga metropolitan New York, Om Telolet Om menjadi vilar, nama Indonesia tiba2 mendunia. Dari keisengan pecinta bus di wilayah Jawa sana sampai ke Gedung Putih di Pennsylvania Avenue hingga menembus dinding Kremlin di Rusia.
Lucunya bermunculan meme yg menganggapnya sebagai kampanye Yahudi atau juga mengira itu produk penyembah setan..yg parahnya mereka percaya...coba pikir sendiri, mana mungkin anak tanggung yg minta Om Telolet Om paham dgn bahasa Ethiopia arau Bahasa Dzongka yg kalian sangkakan. Kalau pun ada kesamaan bahasa dgn bbrapa bahasa di dunia sana, itu kebetulan bro sista. Boro boro bahasa asing, wong bahasa indonesia saja blepotan..hahaha

Begini, di Batak kata "Bagak" bermakna cantik, tapi kalau anda ke kampung saya di Palopo, "Bagak" itu artinya Bodoh. Yah tiap daerah atau bangsa bisa jadi punya ungkapan sama tapi maknanya bisa berbeda.
Ada juga yg mengaitkan begini Om Telolet Om itu Om maksudnya ajaran Hindu, dan telotet itu terompet budaya Yahudi. Saya jelaskan sedikit saja, Om hanya kebetulan saja sama dgn doa2 orang Hindu..oke kita coba perspektif lain, kalau anda baca uraian Maulana Abdul Haque Vidyarti seorang muallaf dia menguraikan panjang lebar kata "OM" dalam kitab Weda yg bermakna pada sebutan nabi akhir zaman, anda pasti tahu siapa dia! Poin utama bahwa Om itu panggilan anak2 ke supir bus malam tsb.
Lalu soal terompet, memang dalam sejarah dan hadits disebutkan bahwa terompet adalah cara Yahudi memanggil mereka ke sinagog. Selain Yahudi, ratusan tahun SM bangsa Yunani kuno menggunakan terompet dalam festival dan ritual. Bunyi Telolet itu berasal dari Klakson, ini gak pernah dipersoalkan. Klakson itu baru dikenal di abad 20 dan menjadi bagian dari kendaraan.
Ada yg tulis bahwa PO Efiesensi merupakan perusahaan otobus pertama yg memakai terompet, dan menurut manajer PO tsb, dia ikut kebiasaan bus di Arab sana..wah berarti halal dong, khan contohnya dr tanah Arab. Di Sulawesi sendiri, kalau pulkam naik bus malam sering dengar bunyi Telolet, intonasinya memang unik dan menghibur.
Jadi sdh clear gak ada kaitan ilmiah antara kebiasaan anak2 di Jawa sana dgn kampanye Yahudi dll. Kalau sy melihatnya ini bentuk ekspresi kegembiraan anak2 di Jawa dgn bunyi klakson bus malam yg memang unik. Stop lakukan pembodohan, mari hargai akal yg Tuhan titipkan.
Salam

Tidak ada komentar: