Recep Tayyip Erdogan melejit jadi idola baru pemimpin Islam di dunia, bisa dimaklumi semenjak Saddam, Khadafi hingga Osama lenyap, dunia islam kehilangan tokoh kharismatik. Berbeda dengan tiga tokoh diatas, Erdogan justru bersahabat dengan barat. Layaknya seorang sahabat, tidak jarang Erdogan bersikap kritis kepada sahabatnya, seperti ketika Erdogan mengkritik Shimon Perez, PM Israel, pada sesi acara di Forum Ekonomi Dunia tahun 2006. Walau penampilan Erdogan lebih mirip pria Eropa dengan stelan jas yang mengkilap tapi beliau bisa diterima oleh semua kelompok Islam termasuk mereka yang jenggotan, berjubah dan bercelana cingkrang.
Erdogan tidak bisa mengubah wajah Turki yang sekuler namun Erdogan mampu menyisipkan kehidupan islami kepada rakyat di negeri dua benua tersebut. Dan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, Erdogan dipuji sekaligus dimusuhi oleh beberapa kelompok. Kehadiran Erdogan adalah ancaman nyata bagi mereka yang merasa kepentingan politik dan ekonominya terancam. Berikut daftar beberapa tokoh yang menjadi musuh Erdogan:
1. Fethullah Gülen(Turki)
Sejak kudeta militer yang gagal namanya sering disebut-sebut oleh Pro Erdogan. Fethullah Gulen merupakan ulama Turki yang kini menetap di Saylorsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat. Pria 75 tahun tersebut meninggalkan tanah airnya pada 1999. Bagi Erdogan, Gulen merupakan musuh dalam selimut yang tiap saat bisa melipat dalam guntingan.
Dan musuh dari bekas kawan dekat itu jauh lebih berbahaya dari musuh dari luar negara. Gulen dikenal punya pandangan politik berhaluan islam, walau itu Gulen tidak anti sepenuhnya dengan sekulerisme. Erdogan dan Gulen menjadi musuh besar setelah pada 2013, Erdogan dan Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) yang berkuasa menuding Gulen merancang tuduhan korupsi yang menjerat sejumlah pejabat senior dan putra Erdogan. Dan perseteruan tersebut masih awet hingga sekarang.
2. Murat Karayilan ( Kurdi)
Kurdi adalah bangsa tanpa negara. Dengan populasi 40 juta jiwa terserak di Turki, Irak, Suriah, dan Iran, bangsa Kurdi memimpikan sebuah negara Kurdi Raya. Satu bangsa, empat negara. Sejak lama bangsa Kurdi berperang dengan tentara Turki demi mewujudkan mimpi negara Kurdistan. Dalam kubu perlawanan terdapat banyak faksi, salah satunya adalah faksi Partai Pekerja Kurdi yang dipimpin oleh Murat Karayilan. Dalam beberapa kasus ledakan bom, Pemerintah Turki menuding PKK sebagai dalang utama. Kekhawatiran Turki di ambang kenyataan. Kurdi Suriah sedang membangun eksperimen negara Kurdi di sepanjang perbatasan Suriah dan Turki, yaitu Rojava. Kebangkitan Kurdi Suriah adalah ancaman bagi keutuhan negara Hagia Sofia.
3. Bashar al-Assad (Suriah)
Konflik di Suriah menyeret Turki masuk kedalam lingkaran masalah. Bashar menuding Erdogan memberi jalan masuk bagi banyak pejuang ISIS dan kelompok Jihad lainnya memasuki Suriah. Di Turki, sudah menjadi rahasia umum kalau Partai Keadilan Pembangunan (AKP), partai yang menjadikan Erdogan sebagai presiden Turki, adalah salah satu partai yang mengusung cita-cita ideologi Ikhwanul Muslimin (IM).
IM merupakan organisasi terlarang di Suriah. Para petinggi Ikhwanul Muslimin Suriah hidup dalam pengasingan di Turki. Ketika revolusi bersenjata meletus di Suriah, Ikhwanul Muslimin adalah salah satu kelompok yang ikut ambil bagian melawan pemerintah, mereka bergabung bersama kelompok Jihad Sunni. Misi lain Erdogan adalah untuk memberangus pasukan Kurdi Suriah yang selama ini dituding sebagai penyokong gerakan separatis Kurdi di Turki.
4. Abdul Fatah El-Sisi (Mesir)
Kejengkelan Erdogan terhadap El-Sisi karena junta militer Mesir dibawah pimpinan El-Sisi menggulingkan Mohammad Mursi dari kuri Presiden Mesir yang sah. Seperti diketahui bahwa Mursi dan Erdogan merupakan bagian dari gerakan islamis, Ikhwanul Muslimin. Pemerintah Turki telah memutuskan hubungan bilateral dengan Mesir sejak meletus kudeta berdarah yang dilakukan El-Sisi. “Morsi adalah presiden yang dipilih 52 persen suara. Mereka (Mesir) harus membebaskannya,” kata Erdogan seperti dilansir republika, Jumat (10/4/2015). Beruntung jarak antara Turki dan Mesir cukup jauh, sehingga kontak senjata bisa terhindarkan. Namun munculnya gerakan separtis di semenanjung Sinai bisa menjadi pintu masuk Turki.
5. Vladimir Putin (Rusia)
Berbicara konfik berdarah di Suriah tidak bisa lepas dari keberadaan pasukan Beruang Merah, Rusia. Dibawah Komando Vladiwir Putin, ribuan pasukan merah menyebrang ke negeri para Nabi, Suriah. Kedatangan Rusia digelanggang perang Suriah mengubah peta konflik senjata namun membuat meradang pihak Ankara. Erdogan yang sejak awal konflik mendukung gerakan anti Assad menjadi murka.
Namun dibalik itu, Turki sangat bergantung dengan pasokan gas alam dari Rusia. Selain Rusia, pasukan gas alam terbesar diperoleh dari Iran. Celakanya dua negara ini adalah penyokong Rezim Assad musuh Erdogan. Yah, Erdogan mesti lihai memainkan catur kalau tidak mendapat masalah besar dari Rusia dan Iran.
******
Erdogan tidak perlu takut, dibelakang mereka berdiri aliansi militer terkuat didunia yaitu Amerika Serikat dan NATO. Menyerang satu negara NATO sama saja menyerang semua anggotanya. Selain sekutu baratnya, Erdogan mendapat simpatisan dari kelompok Jihad Hamas, negara Arab yang bergabung dalam aliansi Sunni, dan semua kaum muslimin sedunia yang terkagum atas keberanian Erdogan. Yah tentu, siapapun pemimpin Turki mesti bermental baja karena negara mereka berada dikawasan konflik, kalau tidak ingin Turki kembali menjadi orang sakit dari Eropa.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar