26 Jun 2012

Mimpi Akuntan Jadi CEO

Di dunia kerja para akuntan banyak dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Setiap pengumuman CPNS porsi tenaga teknis untuk sarjana akuntansi atau akuntan sangat banyak. Setiap perusahaan dari koperasi sampai multinasional pastinya ada tenaga akuntansi nya, dari perusahaan perkebunan, pertambangan, perdagangan, industri, perbankan dll pasti punya tenaga keuangan (akuntansi).

Logikanya setiap perusahaan pasti digerakkan oleh uang, dan mesti ada seorang yang mengurus keuangan dan perpajakan. Di Indonesia tenaga keuangan & Perpajakan identik dengan profesi akuntan. Dulu sebelum ada aturan baru tentang profesi akuntan, lulusan strata satu Akuntansi dari PTN menyandang titel SE.Ak (Sarjana Ekonomi-Akuntan).

Lapangan profesi akuntan cukup luas dari staf keuangan, akuntansi, pajak, internal auditor, eksternal auditor, praktisi saham, akuntan pemerintah, konsultan pajak dll.
Di perusahaan  dan instansi pemerintah akuntan bertugas melakukan pencatatan, pelaporan & analisa laporan keuangan. untuk level senior tugas sebagai analisis laporan keuangan menjadi sangat penting, tanpa ini direksi perusahaan akan kesulitan meraba kemampuan perusahaannya. Analisa ini penting untuk mengetahui seberapa besar untung perusahaan, pergerakan saham, debitor nakal, effisiensi dana dll.

Tanpa kerja akuntan para direksi, manajer, supervisor seperti kapal yang dihantam ombak terhuyung huyung di gelapnya samudera. Pengambilan keputusan atau kebijakan sangat tergantung dari informasi seorang akuntan. Finance (keuangan) & Akuntan merupakan jantungnya perusahaan.
12998285581002042903Tapi ada ungkapan yang mengatakan sehebat-hebatnya profesi atau kerjaan seorang akuntan toh mentoknya hanya jadi ban serep direktur utama. ini karena selama kuliah para akuntan hanya diajarkan cara untuk menyediakan informasi keuangan ke manajemen.
Para akuntan tidak pernah diajarkan untuk menjadi pengambil keputusan strategis dalam perusahaan. Paradigma yang terbentuk karakter akuntan sama dengan buruh bukan seorang big boss. Ketika sampai pada level direktur keuangan (dilevel ini akuntan boleh berjaya) para akuntan akan kesulitan menuju klimaks karir sebagai direktur utama. Dari pengamatan saya dari puluhan direktur keuangan di BUMN atau perusahaan lainnya hanya segelintir akuntan yang bisa tembus ke level paling atas di perusahaan sebagai presiden director atau CEO.

Jadi kalau ada akuntan yang bisa menembus level direktur utama itu karena pola pikirnya sudah berubah dari sekedar pembuat laporan, bekerja selayaknya seorang dirut sebagai pengambil keputusan. Seorang akuntan mesti bisa membuka wawasannya tidak hanya jago hitung dan memplototi angka-angka tapi juga harus paham bidang kerja perusahaan itu.

Ilmu-ilmu sosial dan ilmu bisnis lainya mesti banyak dilahap seorang akuntan sehingga wawasannya terus terupgrade. Seorang Akuntan yang bekerja di pertambangan emas mesti tahu proses bisnis pengolahan emas, begitu pun jika kerja di bidang Agro bisnis, perbankan, Industri, dagang dll.
Emirsyah Satar contoh seorang akuntan yang mampu jadi pilot (Direktur utama) PT. Garuda Indonesia, pengalaman sebagai direktur keuangan di beberapa bank dan di Garuda dikonversi jadi kemampuan memimpin maskapi penerbangan terbesar di Indonesia.
Sergio Marchionne yang juga seorang akuntan bisa menjabat president director Fiat Grup, sebuah perusahaan otomotif terkemuka didunia.

Juga dengan Eva Riyanti Hutapea pernah menjabat sebagai direktur utama PT. Indofood Sukses Makmur, tidak punya pengetahuan tantang produksi Mie tapi bisa berada di level atas. Lalu ada juga Sandiaga S. Uno tokoh muda yang sekarang memimpin PT. Adaro Energy Indonesia, PT. Saratago investama Sedaya dan beberapa perusahaan lainnya. Dan yang paling hebat adalah Erry Firmansyah mantan Direktur Bursa Efek Jakarta ini adalah komisaris di 9 perusahaan besar, dianggap sebagai pencapaian terbaik dari seorang eksekutif profesional. Masih banyak contoh yang lain bahwa sebenarnya akuntan juga mampu menjadi direktur utama.

Tidak ada komentar: