Kehilangan orang yang paling disayang pastinya meninggalkan kesedihan mendalam bagi yang ditinggal. Misteri kematian adalah rahasia ilahi yang tidak satupun makhluk bernama manusia yang mengetahui kehadirannya. Disini lah letak keterbatasan hamba dengan sang khaliknya, Ilmu manusia takkan pernah sampai pada rahasia kematian .
Hidup dan mati adalah rancangan sempurna sang ilahi, manusia hanya aktor-aktor yang memainkan sebuah skenario indah dari sang pencipta. Di penghujung takdir, saat kapan dan dimana maut mejemput, tiada seorang pun yang tahu.Pun sesungguhnya kematian tak mengenal dini ataupun mendadak. Semua telah tercatat indah dalam kitab kehidupan bermana lauh Mahfudz.
Yang tertinggal hanya sejarah bagi handai taulan dan amalan sebagai bekal bagi yang pergi. Kesedihan dan airmata adalah sunnatullah terbit dari hati yang berduka.Telah Tercatat kisah pernah hadir sesosok yang berarti namun pergi begitu dini.
Gambaran ini pula yang dirasakan orang nomor satu di Sulawesi Selatan, seakan melepas dahaga sedihnya sang Gubernur Syahrul Yasin Limpo menuliskan sebuah tulisan pendek disalah satu harian terkemuka di Indonesia Timur. Tulisan ringan yang berjudul “Maaf Itu Indah” melukiskan saat-saat terakhir Syahrul dengan kekasih hatinya ananda Rinra Sujiwa Syahrul Putra.
Saat terakhir ketika sang anak yang begitu dibanggakan mengucapkan permohonan maaf “Maaf, Papa, saya banyak merepotkanm papa. Maafkan saya ibu, kalau banyak harapan bunda yang belum dapat saya penuhi. Maafkan ya…pa, ya..bu…”
Ketegaran hati sang Gubernur memang luar biasa, pagi menerima kabar kematian anak yang begitu dibanggakannya tidak lantas mengugurkan tanggung jawabnya sebagai seorang Gubernur, di pagi itu juga dia masih sempat meresmikan pembanguan stadion Internasional Barombong, cikal bakal home base klub PSM Makassar. “hari ini saya bersedih, anak bungsu saya meninggal dunia, tapi perasaan sedihsaya tidak boleh kalah oleh tugas negara” begitu kira-kira isi sebagaian sambutan Syahrul.
Saya termasuk seorang yang jarang memuji Pak Syahrul ini, mungkin baru 2 kali saya bangga dengan Gubernur ini, yang pertama ketika beliau resmi terpilih jadi Gubernur, saat itu ada kebanggaan dalam diri saya ada alumni Unviersitas Hasanuddin bisa menjadi Gubernur Sulsel , sejarah pun terjadi. Dan yang kedua ketika dengan ketegaran hatinya masih sempat melaksanakan tugas meresmikan stadion yang akan menjadi maskot baru Makassar.
Dipenghujung tulisannya, Syahrul seakan melepas kepergian sang anak dengan untaian kalimat indah ” selamat jalan, Rinra anakku!Kami memaafkanmu, karena maaf itu indah, sangat indah. Karena maaf adalah kesucian diri sebagai manusia yang tak bebas dari dosa”
Kepedihan yang sama juga pernah dialami oleh penyanyi dan pencipta lagu Erick Clapton yang ditinggal anaknya tercinta, lewat untaian bait-bait yang indah berjudul “Tears In heaven” Eric Clapton melepas sang buah hatinya dialam yang tenang. Lagu Tears In Heaven di dedikasikan untuk anak tercinta Conor Clapton meninggal karena terjatuh dari jendela lantai 53 di apartemen New York City.
Selama beberapa bulan Clapton diselimuti duka mendalam dan tidak berkeinginan untuk tampil dipanggung, ketika tampil aliran musik Clapton sudah berubah lebih lembut dan halus.
Would you hold my hand
If I saw you in heaven
Would you help me stand
If I saw you in heaven
I’ll find my way, through night and day
Cause I know I just can’t stay
Here in heaven
If I saw you in heaven
Would you help me stand
If I saw you in heaven
I’ll find my way, through night and day
Cause I know I just can’t stay
Here in heaven
Sekali lagi umur manusia adalah sebuah misteri ilahi dari sang pemilik misteri Tuhan yang maha Esa. Beberapa saat yang lalu kita dikagetkan oleh meninggalnya sang politisi muda bernama Adjie Massaid. Tiada isyarat yang ditinggalkan alharhum membuat semua yang mengenalnya menjadi kaget.
Istri dan kekasih hatinya sesama politisi Angelina Sondakh melepas kepergian sang pengeran cintanya dengan sangat haru sambil menggendong permata cinta mereka, Keanu Jabbar Massaid.
Hanya tangis dan doa yang melepas kepergiannya, segenggam tanah sebagai pengganti bunga melepas kepergian sang kekasih hati, pangeran cinta dan sang imam rumah tangga.
Adjie bagi Angie adalah cinta pertama seperti dalam tembang syahdu Niki Costa “My first Love”.
It’s my first love ..What I’m dreamin’ of ..When I go to bed ..When I lay my head upon my pillow ..Don’t know what to do ..My first love ..Thinks that I’m too young ..He doesn’t even know ..Wish that I could show him ..What I’m feelin’ ..’cause I’m feelin’..my first love.
Selamat jalan Bang Adjie, kami yang ditinggalkan akan menyusulmu kemudian, karena sesungguhnya sang pencipta kematian telah berpesan “tiap-tiap jiwa yang hidup akan merasakan mati”. Maka betullah apa yang dikatakan ustadz Zainuddin MZ, gelar tertinggi manusia bukanlah doktor atau professor tapi Almarhum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar