15 Jun 2014

11 Tahun Melukis Karya Untuk Negeri




Karyawan PT. Bumi Jasa Utama
Tanpa pesta yang meriah, 10 Juni 2014 dibawah udara Makassar yang basah bekas hujan siang tadi HUT ke-11 PT. Bumi Jasa Utama dihelat. HUT kali ini berjalan sangat sederhana, lokasinya bukan dikantor pusat di episentrum bisnis Kalla Group dibilangan Ratulangi, tapi di kantor cabang Makassar. Seorang penceramah sengaja didatangkan untuk memberikan nasihat spritualnya. Nilai-nilai relijius atau istilah modernnya dikenal dengan sebutan corporate spirituality diperlukan untuk membangun moralitas karyawan.

Dalam perjalanan sebelas tahun banyak karya sudah diukir dan sebaliknya ada pula luka-luka menganga yang membuat perusahaan tersakiti. Yang semuanya adalah sebuah proses menuju paripurna seperti sebuah ungkapan dari penulis Brasil Paulo Coelho “Bekas luka adalah medali yang terpatri pada tubuh, dan musuhmu akan takut pada belas-bekas luka itu sebab bekas luka itu adalah bukti pengalaman panjang dalam pertempuran” 

Sejak setahun lalu perusahaan bermatamorfosis dari sebuah rental kini merambah bisnis travel  dan logistik. Perubahan yang tentu membutuhkan tekad yang kuat, semua lini departemen mesti berani menyongsong perubahan kalau tidak digilas oleh perubahan itu sendiri. Kompetitor diluar sana juga tidak letih melakukan perubahan karena perubahan adalah energy perusahaan menjadi lebih baik. Jangan malu meniru konpetitor yang lebih dahulu mapan, jadilah seperti bulan yang mengambil cahaya dari Matahari dan dengan cahaya itu bulan menjadi indah serta mampu menerangi malam serta menjadi penuntun manusia di kegelapan malam. 

Bila menelisik dalam buku Balanced Scoredcard karya Robert S. Kaplan dan David Norton maka usia yang sebelas tahun  perusahaan ini berada pada fase Growht (tumbuh). Dalam fase ini perusahaan membutuhkan pemikir-pemkir yang mampu berkerja dan bertindak taktis melakukan perubahan. Bukan yang kuat dan cerdas yang akan memenangkan persaingan tapi mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan dialah pemenangnya.

Kita harus mampu beradaptasi dengan system. Kita sedang membangun system untuk semua departemen, nantinya system ini menjadi senjata ampuh menuju persaingan global. Sinergi mesti ada, ada yang berpikir, ada yang bertindak dan ada yang mengeksekusi (kerja). Jika semuanya berjalan di koridornya masing-masing maka alam semesta akan mendukung (mestakung) menjadi perusahaan sukses.

Kembali ke acara HUT BJU ke-11 yang sederhana, kesan sederhana tidak lantas menyurutkan semangat menjadi perusahaan hebat. Ada banyak contoh sebuah kesederhaaan justru mampu menjadi yang terbaik. Simplicity is the winner, bukankah pemenang di zaman sekarang bernama kesederhanaan! Google, Apple, Youtube, Kompas dan lain-lain adalah sebagian kecil contoh sebuah kesederhaaan mampu menjadi yang terbaik.

Bulan Juni ditahun 2014 penuh dengan perhelatan akbar dari sepakbola, politik hingga spiritual semuanya berbaur menjadi indah. Pemotongan tumpeng yang dimaknai ucapan syukur kepada sang pencipta dan sekaligus sebagai ungkapan kebersamaan kerakraban sesama karyawan. Didepan masih banyak riang gelombang yang akan menghalangi langkah kita, masa-masa mudah hakikatnya adalah musuh kita karena membuat kita tertidur dan malas melakukan perubahan, sedangkan masa sulit adalah kawan sejati yang memacu adrenalin kita untuk terus mencari ide-ide kreatif untuk menjadi pemenang. Jika mau bangkit, maka loncat lah dan berlari dari comfort zone.

Satu tahun dari sekarang di usia BJU ke-12 nanti, dunia bisnis nasional diramalkan akan banyak perubahan. Kurang dari enam bulan dari sekarang kita memasuki apa yang disebut sebagai AFTA (Asean Free Trade Area) atau kawasan bebas Asean yang artinya pesaing kita bukan hanya lokal Indonesia tapi juga Negara tetangga yang punya pengalaman dan pengetahuan yang hebat. Ini peluang sekaligus ancaman, namun orang optimis selalu memandang persaingan sebagai peluang. Tindakan anda hari ini menentukan hasil yang diperoleh besok.

Walau terlambat, lewat tulisan sederhana, saya mengucapkan selamat hari ulang tahun PT. Bumi Jasa Utama ke-11 jadilah perusahaan yang memberi inspirasi dan menebar rahmat bagi manusia.

Salam

13 Jun 2014

Melihat Karya JK Untuk Bangsa

Sekitar tahun 1994 dunia dibuat geger oleh buku karya Paul Ormerod judulnya The Death of Economics. Sebuah buku yang menceritakan kebobrokan system kapitalis yang gagal. Tiga tahun setelah Paul Ormerod berkicau lewat bukunya, tsunami ekonomi menghantam Negara Asia Timur dan Tenggara, termasuk Indonesia. Ketika itu pasar keungan dihantam sentiment negative. Nilai rupiah terjun bebas hingga 18.000 USD.

Banyak perusahaan tidak mampu membayar hutang hingga melakukan PHK. Terdapat 120 juta anak bangsa yang berstatus pengaguran. Narasi selama tahun 1997 hingga 1999 penuh dengan kegelapan. Awan hitam benar-benar menggantung dilangit nusantara.

Di Negara berkembang sistem kapitalis mendapat tantangan dari banyak pemimpin Eva Morales di Bolivia, Castro di Kuba, Chaves di Venezuela hingga Mahathir di Malaysia mereka menilai sistem kapitalis adalah pembunuh sistematis. Di Indonesia kita diajarkan oleh sistem ekonomi pancasila, yang sebenarnya tidak lain hanyalah sistem kapitalis yang berpakaian batik. Sistem pancasila memungkinkan uang dikuasai segelintir kelompok yang disebut konglomerat dan keluarga dekat penguasa.

Munculnya Jusuf Kalla sebagai Wapres 2004-2009 memberikan warna yang berbeda dalam ekonomi kita. JK menempatkan kepentingan nasional, membuka sekat birokrasi yang lamban dan bertindak lebih cepat dan tanggap. Terobosan dengan berbagai tindakan dan aplikasi riil dikenal dengan istilah Kallanomics. Jusuf Kalla menekankan kepada nasionalisme ekonomi dengan melibatkan pengusaha lokal dalam berbagai mega proyek pembangunan atau mengimbau penggunaan produk dalam negeri (lokal).

Ada  beberapa contoh Kallanomics yang mengubah wajah Indonesia lebih baik:

1. Pembangunan Bandara Modern. Jika anda menyempatkan datang ke Makassar, Medan atau Lombok via udara anda akan menjumpai sebuah bandara yang megah. Banyak yang tidak percaya bahwa bandara tersebut dibangun dengan otak, tangan dan modal sendiri. Tidak boleh ada orang asing begitu ucapan JK pada suatu waktu. ” Masa 60 tahun merdeka, negeri ini tidak bisa bikin bandara?” Selama pembanguan bandara tersebut tidak jarang JK turun memantau sejak desain hingga proses akhirnya. Bandara tersebut dibangun dengan desain futuristik. Banyak yang tidak percaya bahwa bandara tersebut karya anak bangsa, katanya itu terlalu keren.

2. Konversi minyak tanah ke elpiji. Kebersihan program konversi minyak tanah ke elpiji tiak lepas dari peran JK. “Kalau program konversi minyak tanah ke elpiji kita punya leader champion yakni Jusuf Kalla (JK) dimana dia memonitor program ini tiap hari, jika ada hambatan Pertamina langsung dipanggil jam 2 untuk rapat kabinet, dan terbukti ini berhasil,” kata Hanung Budya (Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina) di acara Talk Show ‘Indonesia Menuju Energi Hijau’ di Auditorium BPPT, Jakarta, Rabu (3/7/2013). Sebelum adanya konversi, langit Jakarta dipenuhi awan hitam dari sisa kompor minyak tanah, Jakarta hanya 12 hari langitnya biru dalam 365 hari, sisanya penuh polusi udara. Selama 7 tahun mampu menghemat subsidi bahan bakar sebesar Rp115,6 triliun dari 2007 hingga Maret 2014 ini dengan duit tersebut kita bisa membangun 115 stadion mega sekelas Stadion Palaran.

3. Swasembada beras. Kita terakhir swasembada beras di tahun 1985, setelah itu kita salah satu Negara importir beras terbesar didunia. Produksi beras tidak mengalami kenaikan salah satunya karena persoalan distribusi benih unggul. Pengadaan benih terhambat oleh Keppres mengenai aturan pengadaan barang pemerintah yang melebihi Rp. 50 juta harus melalui tender. Bukan JK jika tidak punya 1000 macam akal, ternyata ada celah agar benih tidak ikut tender yaitu jika harga barang diatur pemerintah dan dalam kondisi darurat. JK lantas mengumpulkan semua bupati yang sejak awal takut dituduh melanggar aturan. Bupati duduk bersama Kapolri dan Jaksa Agung yang sengaja di undang JK, mereka diberi keyakinan bahwa tindakan tersebut legal. Dengan benih tersebut Indonesia berhasil swasembada beras 2008-09. Namun sayangnya setahun kemudian setelah SBY-JK berpisah kita kembali mengimpor beras.

“Saya mengagumi orang yang berani mengambil resiko. Saya menyukai pemimpin, seseorang yang melakukan sesuatu sebelum mereka menjadi popular. Saya menemukan jenis inspirasi integritas semacam ini.”- Lawrence J. Elis (CEO-Oracle)

Sebenarnya masih banyak narasi yang inspiratif dari tindakan JK dalam mengambil keputusan strategis seperti membangun 10 juta sambungan baru air PAM, membangun 1000 tower rumah susun, berhasil melakukan renegosiasi kontrak energi atas pengelolahan blok Natuna dan blok Tangguh, Kampanye Sepatu Lokal, Pengadaan sparepart pesawat tempur F-5 dari Taiwan,  Mencetuskan ide kredit usaha rakyat (KUR), Proyel pembangkit listrik 10000 MW dan lain-lain. Khusus untuk proyek listrik 10000 MW, perusahaan JK turut andil membangun beberapa pembangkit listrik (PLTA) yang terbesar ada di Poso, perusahaan ipar JK Bosowa Energi juga ikut membangun PLTU di beberapa tempat.

Untuk urusan kemandirian bangsa, ada dua cerita menarik, pertama suatu saat dibulan Februari 2009 JK bertemu dengan Joe Biden wapres AS. Ketika bertemu JK, Joe Biden berkata “Biasanya kalau ada kepala Negara yang datang ke AS, selalu minta bantuan”. Dengan nada tegas JK membalas “Anda keliru, saya datang ke AS justru mau menanyakan apa yang bisa Indonesia bisa bantu ke AS? Bukankah Negara anda sedang krisis? Tegas JK.

Kedua, salah satu grup perusahaan JK bernama Bukaka Group berhasil memproduksi belalai gajah yang digunakan di semua bandara di dunia dan Indonesia. Belalai gajah dikenal dengan nama Garbarata (passenger boarding bridge). Garbarata salah satu karya anak bangsa yang mendunia.

Sejak awal JK tidak percaya dengan Adam Smith lewat bukunya The Wealth of Nation karena peran pemerintah yang kecil. Kallanomic bukanlah suatu mahzab ekonomi baru seperti aliran Keynesian atau Marxian. Kallanomics lebih merupakan ekonomi terapan yang cenderung lebih agresif dalam memanfaatkan peluang dan berani mengambil resiko. Tanpa keberanian ekonomi nasional akan jalan ditempat. Kallanomics memberikan penguatan kepada pengusaha menengah dan kecil yang setara dengan pengusaha atas dalam hal pemberian kredit.

Tanggal 9 Juli 2014 nanti merupakan judgemant day akan kembalinya Kallanomics jilid II. Ini periode dan kesempatan terakhir JK mengabdi di pemerintahan. Ada masa-masa nostalgia yang hilang ketika JK tidak di pemerintahan, dulu setiap Jumat JK melakukan jumpa pers, saat itu JK benar-benar menjadi media darling. Wartawan senang bisa mendapat berita terbaru.

Sungguh berbeda terjadi dengan Boediono wapres sekarang yang lebih dikenal dalam kasus Century dari pada prestasinya sebagai wapres. Tanpa JK, pemerintahan SBY seperti pesawat tanpa kemudi (autopilot). Bangsa ini membutuhkan seorang pemimpin yang tangkas, kreatif dan mampu menembus birokrasi rumit demi tujuan mensejahterakan rakyat. Suara anda menentukan masa depan bangsa kedepan.
Salam